Wednesday, August 29, 2018

OTAK, OH OTAK (1)


Entahlah.
Bagiku, pikiran manusia bisa menjadi lokasi paling mengerikan di dunia.
Tempatnya realita terkadang berubah berkali lipat lebih buruk.
Akar dari prasangka dan ego.

Sumber dari penyakit, kejahatan, dan apa-apa yang merugikan.
Di mana yang sebenarnya simpel dapat menjelma menjadi rumit,
yang biasa jadi merana,
yang seharusnya selesai jadi tak usai-usai.

Seringkali, aku takut pada milikku sendiri.
Pada ekspektasi yang rupanya hanya membebani.
Pada skenario yang kucipta namun tak pernah jadi nyata.
Pada angan-angan berlebihan yang berujung membutakan. Ah, sialan.

Menjinakkan hal liar di balik tengkorak ini butuh waktu.
Juga penempaan yang memaksaku untuk melepaskan.
Agar aku tak bergantung pada yang fana, agar tak kunjung gila.

Thursday, August 23, 2018

Perahu & Sepeda


Kau dan aku tinggal di dunia yang tak sama.
Bagai minyak dan air, atau perahu dan sepeda.
Hampir mustahil untuk menyatu. Takkan bisa melaju jika bertukar pijakan.

Menjadi diri sendiri adalah asing, saling memahami hanyalah ilusi.
Sesalah mencolok charger ponsel pada laptop, rasanya takkan pernah cocok meski dicoba ribuan kali.

Namun, tak mengapa.
Mungkin kita dirancang berbeda, agar bisa berdamai dengan perbedaan.
Kau pakai caramu, aku dengan caraku.
Biarlah perahu menjadi perahu tanpa perlu dipaksa menjadi sepeda.

Setidaknya, ada satu hal sama yang perahu dan sepeda miliki: sama-sama berjalan ke depan.

Wednesday, August 01, 2018

Sapien


Spesies ini merupakan yang paling cerdas (katanya) bin rumit.
Diketahui paling inovatif menciptakan alat yang akan membinasakan kaumnya sendiri.
Merasa paling berkuasa hingga merenggut hak spesies lain dianggap biasa.

Mereka terbuat dari serpihan kesombongan dan ego.
Yang ambisius berlomba memiliki, yang bijak berlatih melepaskan.

Spesies ini dikenal spesies lain sebagai ancaman paling berbahaya.
Merisaukan spesies plantae karena pemusnahannya terhadap kaum mereka mustahil berhenti.
Meresahkan spesies animalia hanya untuk 'hiburan' semata.